Hama tikus Urutan Pertama Penyerang Padi
Senin, 5 Juli 2010 - 13:59 WIB
PURWAKARTA(Pos Kota) – Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tikus masih menduduki urutan satu padi di Kabupaten Purwakarta. Hingga Mei tahun ini saja, sedikitnya seluas 554 hektar sawah padi dari 11 kecamatan diserang hama tikus. Intensitas serangan OPT tikus tersebut terdiri beberapa kategori, yakni ringan, sedang, dan berat.
Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Purwakarta mencatat 554 hektar sawah padi yang diserang hama tikus ini tidak satupun masuk kategori berat. Masih sebatas ringan.
“Hama tikus masih nomor satu menyerang tanaman padi. Namun , intensitasnya masih dalam kategori ringan,”ujar Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Purwakarta, Tri Hartono, Senin (5/7).
Sebanyak 554 hektar tanaman padi yang diserang hama ini, diketahui dari luas 2965 hektar sawah padi pengendalian. Data format keadaan serangan OPT musim tanam 2010 mencatat OPT tikus tersebut dominan menyerang tanaman padi usia 15 hingga 45 hari dengan kategori pada luas sisa serangan ringan seluas 23 ha, luas tambah serangan ringan 254 ha, dan luas keadaan serangan ringan 277 ha. Total 554 hektar. Tri Hartono menyebutkan, upaya pengendalian hama seperti tikus ini sebenarnya sudah diupayakan menyeluruh melalui berbagai program dan penyuluhan, semisal dengan anjuran untuk tanam serempak dan pengembangan binaan melalui SLPTT (sekolah lapangan pengelolaan tanaman terpadu) atau BLBU (bantuan langsung bibit unggul). Diakui Tri, sejumlah petani yang masih belum disiplin mengembangkan pola tanam dan belum masuk kelompok tani menjadi kendala dalam perbaikan sistem pengendalian hama.
“Sikap pola tanam padi yang tidak serentak malah seperti memberi kehidupan buat hama seperti tikus, mereka (OPT tikus,red) malah kemudian akan berpindah dan sulit dikendalikan.
Ini sudah kami jelaskan kepada petani baik dalam penyuluhan maupun secara langsung melalui petugas kami dilapangan. Kendala lainnya, yaitu belum bergabungnya sebagian petani ke dalam kelompok tani,”terangnya. Ia berharap,para petani ikut andil mengendalikan OPT dengan melakukan pola tanam padi serentak. Sementara, tanaman padi dari 11 kecamatan yang diserang OPT tikus ini diantaranya, Kecamatan Kiarapedes, Cibatu, Jatiluhur, Pasawahan, Purwakarta, Tegalwaru, Sukatani, Bojong, Wanayasa, Darangdan, dan Plered. Selain OPT tikus, jenis OPT lain yang mengganggu sektor tanaman sawah padi di Purwakarta yakni tunggro, BLB, WBC, penggerek batang, ulat grayak, HP, dan busuk pelapah yang masing masing masuk kategori ringan.
“Seperti pada hama tungro misalnya, sampai Mei tahun ini tercatat 77 hektar di 10 kecamatan dari luas tanam pengendalian 1137 hektar dengan kategori luas sisa serangan ringan 30 hektar, “timpal staf Dishuttan, Srijaya Midan, sambil mengatakan pengendalian OPT juga dilakukan dengan pestisida dan AH.
0 komentar:
Posting Komentar